16 September 2024

POKO – Rabu (06/12) Dengan semakin berkurangnya subsidi untuk pupuk maka jumlah pupuk bersubsidi juga semakin berkurang selain itu dengan kondisi tanah kita yang sudah sakit maka perlu dilakukan langkah untuk mencari solusi dari semua permasalahan itu. Tanah dikatakan sehat bilamana kandungan bahan organik nya minimal 5% dan tanah kita masih membutuhkan tambahan bahan organik tersebut untuk mencapai 5%, untuk itulah pelatihan dilaksanakan dengan tema pembuatan pupuk organik cair (POC) agar limbah yang ada disekitar kita dapat dimanfaatkan yaitu dengan diproses menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan penggunaan POC akan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan produk hasil pertanian dengan kualitas yang lebih sehat karen semakin sedikitnya residu kimia.

Dalam sambutannya Sekretaris Kecamatan Jambon, Dina Andriani, S.STP., M.Si menyampaikan apabila tanah sudah sehat maka penggunaan pupuk kimia tidak terlalu banyak untuk memberikan daya dukung terhadap usaha tani yaitu dengan meningkatnya produksi secara kuantitas dan kualitas.

Dalam kegiatan tersebut narasumber pertama Khoirul Ikhwanudin, M.Pd yang juga sekaligus sebagai Pendamping Desa di kecamatan Jambon menyampaikan materi terkait membuat pupuk organik cair (poc)

Dalam pembuatan suatu pupuk Organik (padat maupun cair) pada dasar nya hanya butuh satu bahan utama yaitu : bahan organik (sebagai sumber nutrient yang mana nutrient yang tersimpan pada bahan organik tersebut akan kita ambil/uraikan sehingga menjadi nutrient siap santap bagi mikroba maupun tanaman) dan satu alat utama yaitu: mikroba (sebagai alat untuk mengambil/menguraikan nutrient yang tersimpan di dalam bahan organik).

Nah…. adapun penambahan bahan-bahan dan alat-alat yang lainnya itu haruslah memiliki suatu alasan atau tujuan yang mana hal tersebut harus selalu berhubungan dengan bahan dan alat tersebut diatas (bahan organik dan mikroba), untuk itu perlu kita ambil dua buah contoh sebagai penjelasan nya:

Contoh pertama

Penambahan larutan gula/glukosa (atau bahan lain yang mengandung gula/glukosa). Penambahan ini bahan memiliki alasan yang menyangkut dengan keberadaan mikroba yang kita gunakan dalam proses pembuatan pupuk organik tersebut, adapun fungsi dari larutan gula /glukosa itu diantara nya adalah:

  1. untuk memutus masa dorman (masa tidur) mikroba terutama untuk mikroba yang di jual dipasaran biasanya mikroba2 tersebut di kemas dalam keadaan dorman
  2. sebagai sumber nutrient dan/atau energi bagi mikroba,meskipun pada dasar nya mikroba dapat mencari dan membuat makanan sendiri dari bahan-bahan organik yang ada disekitar nya tetapi pada tahap awal proses pembuatan pupuk organik ketersedian nutrient untuk mikroba sangat minim sekali karena masih tersimpan di bahan organik tersebut,memberi makan mikroba pada masa ini dapat membantu berkembang biak nya mikroba dan agar mikroba dapat lebih berenergi untuk bekerja

Contoh kedua

Pencampuran berbagai ragam jenis sumber bahan organic. Pencampuran bahan seperti ini dapat memberikan keuntungan lebih karena mengingat setiap bahan organik itu memiliki ragam jenis dan jumlah kandungan nutrien yang berbeda- beda yang mana hal tersebut pada akhir nya akan mempengaruhi panjang waktu proses penguraian serta akan mempengaruhi ragam jumlah dan jenis nutrient yang di hasilkan adapun fungsi atau alasan pencapuran dari berbagai ragam jenis sumber bahan organik diantara nya adalah:

  1. Untuk memperkaya ragam jenis dan jumlah nutrient yang akan di peroleh yng mana nutrient nutrient ini pertama tama akan digunakan atau dimanfaatkan oleh mikroba untuk hidup dan bekerja
  2. Untuk menciptakan kondisi yang optimum untuk tempat hidup mikroba serta pada akhir nya akan menentukan kualitas optimum suatu pupuk organik. (yang mana hal ini biasa nya akan diutamakan pada nisbah C/N yang mana nisbah C/N optimal pada masa awal proses pembuatan pupuk organik itu berkisar antara 20-35 % dan pada akhir proses akan menjadi 10- 20%

Nah… dari tulisan diatas dapat kita simpulkan bahwa pada dasar nya apapun sumber bahan dan alat yang kita gunakan dalam suatu proses pembuatan pupuk organik setidak tidak nya kita harus mengetahui dahulu tujuan, alasan, serta manfaat dari bahan dan alat tersebut sebelum bahan dan alat tersebut kita gunakan atau kita ikut sertakan dalam suatu proses pembuatan pupuk organik sehingga kita tidak jadi bingung sendiri… dan yang perlu diingat adalah sesuatu yang terarah dan terukur adalah sesuatu arah yang terbaik dan kita harus bisa mencapai ke arah tersebut…sebab kebiasaan belum tentu benar tetapi yang benar harus menjadi kebiasaan… Sekedar menuangkan sesuatu yang sedang bercokol dikepala…

Kutipan:

“ Tidak akan ada tanaman yang dapat tumbuh subur tanpa adanya perakaran yang baik,tidak akan ada perakaran yang baik tanpa adanya tanah yang subur,tidak akan ada tanah yang subur tanpa ada nya humus, tidak akan ada humus tanpa adanya bahan organik, tidak akan ada bahan organik tanpa adanya ekosistem,   tidak ada ekosistem berarti tidak ada kehidupan “

UNSUR HARA

NITROGEN

Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk NO3- (N-nitrat) atau NH4+ (N- amonium) atau keduanya, Tanaman yang hidupnya dengan media yang banyak berisi air akan lebih suka menyerap N dalam bentuk NH4-, sedangkan tanaman yang hidupnya dengan media di darat akan lebih baik tumbuhnya bila tersedia N dalam bentuk NO3-. Sebaiknya N-amonium tidak lebih dari 30% dari N total yang diberikan untuk tanaman.

Fungsi NH4+ terhadap pertumbuhan tanaman akan menyebabkan tanaman tumbuh pesat, sel-sel membesar, daun melebar tipis, lemas, cepat layu, dan rentan terhadap serangan penyakit. Fungsi NO3- terhdap pertumbuhan tanman adalah bisa memperpanjang fase life atau daya simpan bunga/buah, toleran terhadap kekurangan air, membuat butir hijau daun lebih bagus, mengurangi keguguran bunga (bunga terbentuk lebih sempurna).

Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah:

  • Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
    • Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
    • Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
    • Meningkatkan perkembangbiakan mikro organisme di dalam tanah.

Adapun sumber Nitrogen adalah :

  • Terjadi halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat Nitrat, yang kemudian di bawa air hujan meresap ke bumi.
    • Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organis.
    • Mikrobia atau bakteri-bakteri.
    • Pupuk buatan (Urea, ZA dan lain-lain)

Gejala Kekurangan :

  • Proses kecepatan pertumbuhan rata-rata lambat.
    • Daun terlihat hijau muda dan dapat menjadi kuning.
    • Biasanya daun paling rendah posisinya yang paling pertama terlihat gejalanya

 Contoh tanaman kekurangan NITROGEN (N)

BAHAN – BAHAN NITROGEN ALAMI

  1. Urin kelinci
  2. Kotoran kelelawar
  3. Tepung ikan
  4. Daun kirinyuh
  5. Daun gamal
  6. Daun lamtoro
  7. Daun orok – orok
  8. Daun putri malu
  9. Daun binahong

PHOSPOR (P)

Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk : H2PO4- HPO4–. Pemberian P bersama-sama dengan NH4+ dapat merangsang pertumbuhan akar, tetapi penyerapan P oleh akar meningkat apabila yang digunakan adalah NO3- daripada menggunakan NH4+.

Secara umum, fungsi dari Fosfor (P) dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut :

  • Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.
    • Mempercepat       serta    memperkuat    pertumbuhan   tanaman          muda     menjadi                                                          tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
  • Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
    • Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.

Gejala Kekurangan :

  • Warna daun berubah menjadi gelap dan selanjutnya menjadi kelabu.
    • Sistem perakaran kurang baik perkembangannya.
    • Pada tanaman yang muda dapat menghambat pertumbuhan pucuk.

 Contoh tanaman kekurangn PHOSPOR (P)

BAHAN – BAHAN PHOSPOR ALAMI

  1. Batang pisang
  2. Daun bambu kering
  3. Daun pepaya
  4. Kulit pisang
  5. Kedelai
  6. Buah nanas
  7. Daun ketapang

KALIUM (K)

Diambil/diserap tanaman dalam bentuk : K+ dan ketersediaan K dari pupuk relatif lebih cepat daripada dengan fosfat.

Fungsi Kalium bagi tanaman adalah :

  • Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
    • Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman, agar daun,bunga dan buah tidak mudah gugur.
    • Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
    • Meningkatkan mutu dari biji/buah.

Sumber-sumber Kalium adalah :

  • Beberapa jenis mineral.
    • Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
    • Air irigasi serta larutan dalam tanah.
    • Pupuk Buatan (KCl, ZK dan lain-lain) Abu tanaman misalnya: abu daun teh   muda mengandung sekitar 50% K2O

Gejala Kekurangan :

  • Kekurangan Kalium ditandai dengan berubahnya tepi daun dari warna hijau menjadi kuning muda.
    • Warna kuning tersebut berlanjut menjadi kecoklatan Pada tepi daun menjadi robek yang membentuk seperti gerigi
    • Dapat menurunkan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Contoh tanaman kekurangn KALIUM (K)

BAHAN – BAHAN KALIUM ALAMI

  1. Sabut kelapa
  2. Rebung
  3. Akar bambu
  4. Kedelai
  5. Air kelapa
  6. Kentang
  7. kurma
  1. Urea Cair Organik

Pupuk urea cair organik ini setara dengan pupuk kimia 2 karung, dengan Formula 46-0-0. Secara signifikan mengurangi biaya produksi . Pupuk cair ini adalah nutrisi utama pada tahap awal budi daya guna mempercepat pertumbuhan tanaman dengan ” Memiliki batang panjang, daun lebar, daun berwarna hijau Tua “

Bahan :

  • 1 kg Kacang hijau atau kacang kedelai (rendam dengan air 4-5 jam).
    • 2 kg Nanas atau 2 bh nanas . Dicacah atau di giling halus beserta kulitnya .
    • 1 kg beras ketan direndam dengan air 4-5 jam
    • 2 kg gula merah / molase yang sudah dicairkan.
    • 10 ltr Air kelapa atau air sumur / Air Hujan, salah satu aja yang kita pakai.
    • 1 liter mikroba pucuk pisang ( buat sendiri )  /

Cara membuat :

  1. Rendam kacang hijau/ kedelai selama 4-5 jam setelah itu tiriskan.
  2. Rendam ketan / beras selama 4-5 jam dan tiriskan.
  3. Setelah ditiriskan,kacang   hijau dan beras ketan   digiling halus  kemudian masukan kedalam wadah atau ember.
  4. Setelah itu tambahkan nenas yang dicacah atau yang sudah digiling masukan kedalam wadah atau ember.
  5. Tambahkan 2 kg gula merah / molase yang sudah dicairkan dalam ember.
  6. Tambahkan 1 liter Mikroba pucuk pisang.
  7. Terakhir tambahkan 10 liter air kelapa / air sumur atau air hujan kedalam ember.
  8. Kemudian diaduk dengan memengunakan kayu atau bambu agar tercampur rata .
  9. Kemudian tutup wadah dan di fermentasi selama 14 hari.
  10. Setelah selesai masa fermentasi maka kita saring. Pisahkan dari ampas. Airnya kita simpan dalam wadah diregen atau yang ada tutupnya.

Cara pengunaan dan dosis.

  • 2 sendok makan UREA cair organik : 20 ltr air sumur (air hujan) digunakan untuk penyemprot di tanaman baik untuk tanaman padi di sawah atau pun tanaman sayuran atau holtikultura.
    • 5 sendok makan UREA cair : 20 ltr air sumur agar menambahkan Nitrogen ke tanah, agar Tanaman bisa mengambil nutrisi melalui akar yang memberikan asupan ke batang tanaman.

NB : Penggunaan pupuk cair organik ini dosisnya sangat tinggi jangan sampai over dosis yang akan mengakibatkan daun menguning pada tanaman dan bisa mengakibatkan kematian

Kandungan dari bahan diatas :

  1. Kacang hijau / kedelai mengandung Nitrogen setelah diproses dalam fermentasi memiliki Asrama Amino menjadikan protein yang baik bagi tanah dan Tanaman.
  2. Beras ketan mengandung vitamin B Baik buat kesehatan tanaman menambah tanaman agar tidak mudah kedatangan ppenyakit .
  3. Nenas bertindak sebagai Enzim untuk membentuk dan memecahkan protein dan menghasilkan Asam Amino dalam air UREA organik.
  4. gula merah atau molase membentuk proses fermentasi lebih lengkap.
  5. Mikroba pucuk pisang adalah bahan baku untuk fermentasi kacang hijau atau kedelai memperluas Mikro Organisme menjadi UREA cair organik .
  • NPK Cair

Pembuatan pupuk organik cair ( POC) N / Natrium.

 Bahan :

  • Daun daunan hijau spt. Gamal, kacang kacangan, Kelor, daun salam. Tidak harus semua ada. Yang penting dedaunan mudah layu.
    • Molase 1 lt atau gula merah 1 kg.
    • Air kelapa dari 5 butir kelapa
    • Air leri / boleh pake tepung beras
    • Cara membuat :

Bahan utama dedaunan dicincang lalu ditumbuk. Buat setinggi 1/3 tinggi wadah / jerigen. Molase di encerkan dengan air leri. Kalau tidak pakai, encerkan dengan air kelapa. Masukan dedaunan, ingat 1/3 ya. Masukan air gula, air leri, air kelapa. Aduk sampai merata kemudian tutup rapat-rapat. Lalu simpan di tempat teduh. Setelah 4 hari di cek. Kalau jerigen melembung, buka dikit utk mengeluarkan gasnya. Lalu tutup lagi. Setiap hari di kocok pagi, siang dan sore dan buang gasnya. Lakukan fermentasi ini 14 s.d. 21 hari. Biasanya 21 hari sudah dormentasi alias tidur. Panen dengan cara di saring lalu dikemas. Ini poc N untuk masa vegetatif.

Kalau mau buat P. Pospat lakukan spt diatas, tapi daun diganti bongol pisang yang belum berbuah. Kalau ada pisang klutuk lebih bagus. Dan untuk K kalium. Kita pakai serabut kelapa.

  • KNO3

Krokot mengandung KCL, KNO3 sangat cocok dijadikn POC masa generatif. KNO adalah merupakan penyeimbang GA3. Untuk itu peranan KNO sangatlah penting di butuhkn saat aplikasi GA3 yang merupakan profokator tanaman.

Berikut cara membuat POC KNO3 :

  • krokot merah Bersama tanah yang menempel 5 kg
    • air kelapa 3 ltr
    • air leri 5-6 ltr
    • tape singkong/ ketan 1/2 kg, bisa juga di ganti dengan ragi tape 2 butir.
    • gula / tetes tebu 1/2 kg
    • bio rumen 1 ltr (kalau ada)
    • Rumen adalah kotoran sapi, kerbau, kambing dan lain lain, yang masih di dalam perut.

Cara membuat :

Ambil krokot merah beserta tanah yang menempel di akarnya. Cacah kecil- kecil daun batang, masukkan ke wadah dan masukkan semua bahan. Fermentasi 20-30 hari. Peras saring ambil cairannya. Dosis 200 400 ml pertangki. Tidak boleh pakai decomposer seperti Em4 karena meseliumnya akan kalah sama bakterinya krokot.

Fungsi pupuk KNO3 adalah sebagai berikut :

  1. Unsur kalium dapat mencegah kerontokan bunga dan buah,
  2. Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan,
  3. Meningkatkan          daya                     tahan   tanaman                                 terhadap              penyakit           jamur                                 patogen, misalnya penyakit layu,
  4. Mencegah buah cabe kuning (pada tangkai hingga ujung buah muda) dan mencegah rontok (jika dibelah terdapat warna hitam kecoklatan),
  5. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar,
  6. Meningkatkan rasa asli (manis, pedas, asam dll),
  7. Kandungan   unsur N pada pupuk  KNO3   berfungsi untuk merangsang  pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan jumlah anakan,
  8. Unsur N juga meningkatkan kandungan protein dan meningkatkan jumlah bulir padi dan rumpun. (mbah gokil)
  • Gandasil B ( Organik )

Bahan :

  • 12 Ltr air rebusan kedelai (bisa minta ke pembuat tempe)
  • 1/2 kg cacahan rebung bambu / buah pisang
  • 1/2 Kg gula merah
  • 2 liter air kelapa

 Cara membuat :

Bahan semua di campur simpan di tempat aman. teduh. Bersih. Fermentasi minimal 2 minggu

Aplikasi :

Kocor 25cc /liter Spray 15 cc/ liter. Ramuan di atas setara dengan GAND*SIL B

  • POC SAPU JAGAT ( NPK ⁺ ⁺) ekstra Nitrogen

BAHAN

  1. 5 ember cacahan rumput plus akar
  2. 1 ember kohe
  3. 1,5 liter urin
  4. 1 ember abu / arang
  5. 1 ember kapur / semen
  6. 1 ember keong / NPK 500 gr  – 1000 gr
  7. 150 liter air
  8. Air cucian beras / ketan putih
  9. Garam grosok
  10. Dedak

Catatan

Untuk membuat ekstra phospat dan  kalium di tambahkan

  1. Sabut kelapa
  2. Akar bambu

CARA MEMBUAT

  • Campur semua bahan fermentasi 1 minggu dengan wadah tertutup
  • Trik Memperbanyak POC Pabrikan (Deni Ikbal)

Dosis Harus Niteni atau di uji coba pada 1-2 atau beberapa pohon dulu agar menemukan dosis yang pas.

Bahan

  1. Air 180liter atau 200 liter
    1. POC pabrikan / TOKO. 1 botol biasanya 1 liter( cari yang mengandung unsur micro kalau bisa )
    1. M4 kuning 1 botol ( merek lain jg boleh )
    1. Kohe kambing 15 20kg jangan tercampur rumput usahakan sudah hancur.

Campur aduk simpan dalam tong selama 1 minggu . ( boleh di blukutuk biar tambah joss)

Dosis :

  • Semprot Musim hujan 500ml. per 20 liter air Musim kemarau 1liter per 20 liter air
  • Dosis Kocor Musim hujan 1liter .per 20 liter air Musim kemarau 2 liter .per 20 lier air
  • Asam Amino Proses Cepat (Choirul Anam)

Yang Ingin Membuat Asam Amino Lebih Cepat:

Telur, susu murni dan gula dimixer hingga mengembang atau berbusa Larutkan ragi instan bisa fermipan dll. dengan air hangat aduk hingga berbuih biarkan 15 menit Setelah itu campurkan 2 adonan tersebut masukkan botol, tutup rapat dan biarkan semalam. Besoknya siap aplikasikan.

  • Booster Buah (Budi Yono)

Bahan :

  • Mengkudu 1 kg
    • Sawo 1 kg
    • Jambu biji 1 kg
    • Semangka 1 kg
    • Pisang + kulitnya 1 kg
    • Nanas 1 buah
    • Pepaya 6 ons
    • Air Kelapa 6 liter
    • Bio M Super 200 ml
    • Terasi 200 gram
    • Micin 100 gram

Cara membuat

Haluskan/Blender semua buah dan terasi. Masukan semua bahan dalam satu wadah dan aduk hingga tercampur rata. Fermentasi selama 2 minggu Jika sudah selesai saring airnya, ampasnya dapat di gunakan untuk campuran pembuatan kompos

Dosis :

aplikasi Sepray 100ml / 15 liter air. Kocor 150 ml / 15 liter air

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *